Bagaimana Leluhur Menyuruh Kita Menghargai Makanan
Banyak petuah dari leluhur soal bagaimana kita seharusnya menghargai makanan. Makanan adalah sesuatu yang sakral. Saya ingat satu pesan, "Jangan buang makanan. Nanti nasinya menangis."
Banyak petuah dari leluhur soal bagaimana kita seharusnya menghargai makanan. Makanan adalah sesuatu yang sakral. Saya ingat satu pesan, "Jangan buang makanan. Nanti nasinya menangis."
Masyarakat Jawa itu ikatan komunalnya kuat. Bisa dilihat dari jargon mangan ora mangan seng penting kumpul yang bermakna, biar tidak makan asal bersama. Kalimat ini bisa dibuktikan lewat budaya ngopi.
Jawa merupakan sebuah pulau yang menyimpan berbagai tradisi serta budaya. Seperti upacara-upacara tradisional yang bisa kita lihat sampai sekarang ini.
Orang Jawa memiliki ciri khas senjata bernama keris. Bagi mereka, benda itu tidak asing lagi, sebab sudah membudaya. Namun, di balik fungsinya sebagai senjata, keris juga memiliki fungsi kesenian dan lain-lain.
Banyak yang sepakat jika pernikahan adalah salah satu tahap penting dalam kehidupan setiap manusia. Begitu juga dengan Wijikan yang dilakukan mayoritas orang Jawa.
Jika pergantian tahun, suku Jawa mengadakan ritual dan tradisi untuk menyambut tahun baru Islam 1 Muharram atau malam 1 Suro (dalam kalender Jawa).
Tentu istilah pappasang masih lekat dalam ingatan orang-orang Makassar. Namun, mungkin berbeda dengan istilah kana picurru. Dahulu kala, kana picurru (tutur petitih) bisa berasal dari mana saja.
Pada waktu antara tanggal 1 hingga 10 Sapar (sistem penanggalan Baduy), masyarakat Baduy di Desa Kanekes melaksanakan upacara Seba yang wajib dilaksanakan setiap tahun oleh masyarakat Baduy Dalam dan Luar.
Seni adalah salah satu hasil karya cipta manusia yang menyimpan nilai kreativitas tinggi yang kemudian berbentuk visual maupun audio. Seperti tari Tayub yang masih eksis sampai sekarang.
Pallumara adalah satu dari sekian banyak yang membuat saya merindukan Makassar, ibu, dan ikan-ikan di sana.