Hubungan Tembang Pangkur dengan Realitas Manusia Agony
Pangkur dikaitkan dengan makna undur diri di mana fase manusia mengalami perjalanan spiritual dan lebih mendekatkan diri kepada Tuhan.
Seputar senjata dan benda tradisional
Pangkur dikaitkan dengan makna undur diri di mana fase manusia mengalami perjalanan spiritual dan lebih mendekatkan diri kepada Tuhan.
Masyarakat cenderung meyakini pohon besar sebagai tempat angker.
Menurut penuturan masyarakat sekitar, kawasan ini dulunya adalah bekas kota yang ditinggalkan karena tsunami besar (galoro) yang terjadi pada 9 Maret 1861.
Kiranya tidak berlebihan jika mengatakan bahwa pertunjukan Sandi Swara adalah sebuah ikhtiar yang ditunaikan untuk menyambung tautan-tautan yang ada.
Tenun sebagai identitas budaya Pajam merupakan aktivitas yang sama akrabnya dengan memasak, merapikan rumah, ataupun mencuci pakaian bagi perempuan Pajam.
Tak apa mengikuti arus, asalkan tak hilang kendali. Sebab ada hal-hal yang terus berubah dan tak dapat ditentang. Tetapi untuk bertahan di tengah industri, tentu ada seninya sendiri.
Pada benda-benda itu seakan terbentang simulakra, garis imajiner yang menghubungkan orang Iban dengan teladan hidup nenek moyang mereka.
Di Jawa, arah mata angin ibarat denyut nadi yang ada di dalam tubuh masyarakatnya. Ia tidak tertepikan. Menemani masyarakat Jawa dalam melakoni kehidupannya.
Seperti lokasi candi-candi lain yang ada di Nusantara, gunung diyakini sebagai tempat suci bagi orang-orang Nusantara zaman dahulu sebagai wujud pengakuan terhadap kekuatan yang lebih besar.
Dalam pewayangan Jawa, sosok Rajamala merupakan sosok yang "pilih tanding". Ia dikisahkan sangat sakti dan mampu menangkal sifat-sifat negatif.