Menarasikan Desa Jajar, Trenggalek: Sejarah, Potensi dan Kearifan Lokal
Sawah yang menghampar luas, perbukitan yang menjulang dan sumber air yang mengalir deras. Semua kekayaan alam itu membentuk dan menghidupi masyarakat Desa Jajar.
Seputar upacara adat berbagai etnis
Sawah yang menghampar luas, perbukitan yang menjulang dan sumber air yang mengalir deras. Semua kekayaan alam itu membentuk dan menghidupi masyarakat Desa Jajar.
Selepas dirias, anak yang menjalani tradisi tetesan diajak memasuki sebuah kamar untuk disunat oleh seorang Bong Wedok atau juru sunat perempuan. Penyunatan untuk anak perempuan ini dilakukan dengan menggunakan kunyit.
Dalam dunia pewayangan, sosoknya digambarkan sebagai seorang ksatria yang tak sekedar sakti mandraguna, tetapi juga tekun menuntut ilmu dan patuh pada perintah guru.
Air mendapat perhatian serius tatkala sisi paling tak terjamah darinya mulai diperbincangkan.
Sampai saat ini, setiap daerah di Indonesia merayakan tradisi Maulid Nabi dengan cara yang berbeda-beda sesuai kearifan lokal yang dianut oleh masing-masing etnis.
Bilangan ganjil adalah realitas kultural kaum peladang yang menitikberatkan fokus pada terbentuknya simbol-simbol paradoks dunia tengah, sebagaimana yang tercitrakan dalam arsitektur, ornamen, dan tradisi selamatan rumah panjae.
Masyarakat Kasepuhan Ciptagelar memiliki istilah ngadegkeun imah, yaitu proses membangun rumah disertai upacara adat.
Kesenian Singo Ulung seperti layaknya pertunjukan barongsai, menggunakan medium topeng besar berbentuk hewan (singa) yang menutupi seluruh tubuh pemainnya.
Tradisi sedekah bumi di Desa Lukrejo dilaksanakan setiap tahun, antara hari Kamis Kliwon atau Kamis Legi setelah pelaksanaan panen raya.
Mereka meninggalkan kegaduhan, melepaskan tahta, memilih menjadi sudra, bergaul kembali dengan masyarakat biasa, bertapa dan kemudian moksa, hilang tak berbekas.