![Memahami Sumbu Filosofi Yogyakarta, Menyelami Daur Hidup Manusia](http://etnis.id/content/images/2023/11/abdi-dalem.jpg)
Memahami Sumbu Filosofi Yogyakarta, Menyelami Daur Hidup Manusia
Dalam perjalanannya, sang pangeran terinspirasi untuk menerjemahkan konsep asal usul dan tujuan hidup manusia ke dalam penataan ruang kota dengan mengacu pada bentang alam yang ada.
Seputar kultur dan Keberagaman suku
Dalam perjalanannya, sang pangeran terinspirasi untuk menerjemahkan konsep asal usul dan tujuan hidup manusia ke dalam penataan ruang kota dengan mengacu pada bentang alam yang ada.
Dari sekian banyak ragam kesenian yang dimiliki masyarakat Batak Toba, joting mengakomodir seni vokal dan permainan tradisonal ke dalam sebuah seni pertunjukan.
Secara kultural, keheningan itu dapat dibaca melalui lelaku Brawijaya, Gajah Mada, serta sosok lainnya yang menyepi ke hutan, goa, ataupun gunung.
Melalui tradisi Megibung dan perayaan Nyepi, masyarakat Bali diajarkan tentang pentingnya kebersamaan, kerukunan, dan menjalin harmoni dengan alam.
Di skena musik tradisi, Eta Margondang seperti membangkitkan kesadaran bahwa musik dapat mempererat ikatan kekerabatan antar-puak.
Kebingungan memang belum tuntas terobati. Penelusuran minimal memunculkan satu gambaran bahwa ada semesta Reyog lain di luar batas teritori.
Paparan mengenai kata Digul dan wato telah mendeskripsikan bagaimana konstruksi kebudayaan dan kehidupan sosial yang tidak normal.
Kerbau tak pernah melambat. Kitalah yang bergerak terlalu cepat.
Jika dikembalikan pada aspek seni dan sosial, panggung-panggung kesenian tradisi lebih kepada ruang ekspresi diri sekaligus sarana hiburan bagi masyarakat.
Sejauh ini, upaya yang dilakukan Iswondo bersama sejumlah komunitas kecil petani di Dukuh Plalangan, Desa Lencoh, Selo, Boyolali, ialah pembudidayaan tanaman kopi dalam skala kecil melalui sistem tumpangsari di sela-sela kebun sayur.