Pitonan: Tradisi "Tujuh Bulanan" Masyarakat Jawa
Pitonan diambil dari kata “pitu” yakni tujuh, ketika bayi beranjak usia tujuh bulan.
Seputar upacara adat berbagai etnis
Pitonan diambil dari kata “pitu” yakni tujuh, ketika bayi beranjak usia tujuh bulan.
Di titik ini, kita perlu memahami pengamalan ritus lokal masyarakat Muslim Nusantara, seperti pelaksanaan Motayok atau Bagoini di Bolaang Mongondow, berdasarkan kerangka nalar Islam Nusantara itu sendiri.
Bagi Suku Baduy, sampah bukan lagi persoalan. Mereka mengembalikannya pada kesadaran diri sebagai bagian dari alam.
Munggahan yang di dalamnya terdapat ritual mandi, ditengarai memiliki kaitan yang erat dengan tradisi Hindu.
Joge Bungin adalah sebuah ritual yang dilakukan masyarakat Bungin dalam bentuk tarian pada acara pernikahan dan khitanan.
Tradisi ngayang menjadi ajang berbagi dengan sesama dan menjadi wujud eratnya ikatan persaudaraan masyarakat Samawa pedesaan.
Melalui tradisi Megibung dan perayaan Nyepi, masyarakat Bali diajarkan tentang pentingnya kebersamaan, kerukunan, dan menjalin harmoni dengan alam.
Tortor tidak hanya menggambarkan keindahan gerak tubuh, tetapi juga menceritakan kekayaan dan keberagaman sejarah, kepercayaan, dan jati diri suku Batak.
Rante menjadi suatu bagian dari tiga komponen penting dalam pemukiman tradisional Toraja, yaitu rante (tempat upacara), liang (kuburan), dan juga tongkonan (rumah adat).
Melasti menjadi salah satu ritual khusus yang harus dilakukan sebelum Catur Brata Penyepian atau Hari Raya Nyepi.