
Menggali Makna Kidungan Ludruk Cak Durasim
Bahwasanya senjata yang paling dahsyat dalam pewayangan itu bukanlah panah, pedang, gada atau apapun, melainkan kalimasada yang sesungguhnya dapat dimaknai sebagai “kalimat syahadat”.
Seputar tentang alat musik tradisional dan karawitan
Bahwasanya senjata yang paling dahsyat dalam pewayangan itu bukanlah panah, pedang, gada atau apapun, melainkan kalimasada yang sesungguhnya dapat dimaknai sebagai “kalimat syahadat”.
Terlepas dari bagian-bagian alat musik rinding yang memiliki filosofi dan korelasi dengan tubuh manusia, ternyata suara yang dihasilkan dari alat musik rinding memiliki filosofi yang begitu erat dengan alam.
Dalam kacamata etnomusikologi, musik merupakan sebuah gambaran perilaku dan kebudayaan masyarakatnya. Tercermin pada notasi stimulan yang berkembang pada gamelan masyarakat Jawa.
Seniman-seniman tradisi memang mulai banyak beradu keuntungan di jagat digital, tapi ekstase yang didapat adalah berupa katarsis berpentas, bukan keuntungan finansial.
Sarunei bolon dikenal sebagai alat musik tiup tradisional masyarakat Simalungun yang sering kita jumpai di dalam upacara adat maupun kenduri.
Dicaci tetapi tetap dinikmati. Gerakan mencintai “keanehan” sebenarnya telah berusia lampau, di kala ukuran estetika seni dianggap mengalami kemandegan.
Fungsi holistik pada bundengan Wonosobo, mulai dari sistem pelarasan, julukan dan mitos, membuatnya selalu layak untuk dikisahkan ulang dari generasi ke generasi.
Eksistensi tembang dolanan seperti “Lir-Ilir” dan Gamelan Sekaten, merupakan bukti dari jejak-jejak masa lalu penyebaran agama Islam oleh Walisongo.
Seringkali tokoh-tokoh pewayangan yang dianggap sakral dan berwibawa, seperti Bima atau Krisna, justru membawakan peran yang menghibur lewat aneka lelucon.
Seluruh elemen yang ada pada seni karawitan, baik pelaku, penikmat, hingga komposer karawitan–menganggap regu memiliki arti yang kompleks.