Menelisik Musik “The Jolly Jazz of Sumbawa” Pada Masa Kesultanan Sumbawa (1925-1950)
The Jolly Jazz berdiri pada tahun 1925, yakni pada masa pemerintahan Dewa Maswana Sultan Muhammad Djalaluddinsyah III (1883-1931).
Etnomusikolog
The Jolly Jazz berdiri pada tahun 1925, yakni pada masa pemerintahan Dewa Maswana Sultan Muhammad Djalaluddinsyah III (1883-1931).
Kreativitas dan semangat berkesenian para seniman, budayawan, dan pelajar pun semakin bertambah melalui ide penciptaan yang diangkat dari kearifan lokal maupun isu terkini yang sedang terjadi di Sumbawa.
Rebana ode merupakan alat musik membranofon yang sumber bunyinya berasal dari selaput atau kulit. Alat musik ritmis yang berfungsi untuk mengiringi lantunan syair yang dibawakan oleh seseorang atau beberapa orang dalam sebuah pertunjukan.
Gong genang adalah bagian dari alat musik ritmis, terdiri dari dua jenis yang saling menjalin dan menjadi satu kesatuan selama temung dimainkan oleh pemusik.
Masyarakat Etnis Samawa menyebutnya krealang, kain songket khas Samawa yang dibuat secara tradisional oleh kaum perempuan.
Tradisi ini menjadi ciri khas di setiap peristiwa barapan kerbau, sejak dulu hingga kini, terutama bagi mereka yang memiliki kesadaran akan pentingnya melestarikan permainan rakyat Etnis Samawa.
Alat musik tiup serune memiliki karakter suara yang tinggi, sehingga pada saat mendengarnya, timbul perasaan senang dan gembira selepas menjalani rutinitas yang menjemukan.
Dalam praktik kehidupan sosial patrilineal etnis Batak, peran kaum perempuan sangat penting dalam pembentukan karakter seorang anak.
Seiring perkembangan zaman, rantok bertransformasi menjadi alat musik ritmis yang menghasilkan bunyi ketika dipukul bagian tubuhnya.
Sosok guru sekolah dasar wajib memiliki kemampuan di bidang seni musik, seni tari, dan seni rupa. Hal ini membuat beban kerja para guru SD semakin berat, terlebih wali kelas yang wajib mahir dalam semua mata pelajaran.