Ritual Meagoliwu dan Politik Pemekaran di Buton
Meagoliwu berakar dari kepercayaan masyarakat terhadap mahluk gaib penunggu hutan.
Seputar upacara adat berbagai etnis
Meagoliwu berakar dari kepercayaan masyarakat terhadap mahluk gaib penunggu hutan.
Keboan sendiri lekat dengan masyarakat agraris Using, Banyuwangi. Ritual ini dilaksanakan di Desa Aliyan, setiap bulan Sura.
Pelaksanaan Mandasia jatuh pada Selasa Kliwon, Wuku Mandasia, dalam sistem penanggalan Jawa. Dalam setiap gelarannya, ratusan masyarakat yang berasal dari kawasan Tawangmangu dan sekitarnya, berbondong-bondong menyaksikan Mandasia.
Dahulu, Songakabala dilakukan dengan membakar daun lawarni (leko' lanra, Makassar-lawarani, Bugis).
Saat ini, telaga Buret dikenal sebagai lokasi Nyadran, ziarah, dan juga pelaksanaan ritual adat Ulur-ulur.
Jika kita mengenal istilah bersih desa, pertunjukan Wayang Topeng adalah ritual manggulan (pembukanya) di sana.
Ritual tolak-bala semakin kehilangan eksistensi, tak banyak dihadirkan karena dianggap sudah tak selaras pula dengan zamannya.
Gaukang merupakan acara adat tahunan keluarga kerajaan khususnya dan masyarakat Galesong Kabupaten Takalar pada umunya.
Masyarakat Dayak Kanayatn pernah menjalankan ritual tua seperti Mangkok Merah.
Ngayau bertujuan untuk membalaskan dendam sekaligus mengakhiri masa perkabungan atas tewasnya prajurit di medan perang.