Batik Mediunan: Ragam Kultur pada Motif Batik Khas Madiun
“Madiun Kota Pecel” dan "Madiun Kampung Pesilat” adalah dua di antara jargon Kota Madiun yang diadaptasi menjadi motif batik.
Calon kepala desa
“Madiun Kota Pecel” dan "Madiun Kampung Pesilat” adalah dua di antara jargon Kota Madiun yang diadaptasi menjadi motif batik.
Kita tidak dapat melihat keberhasilan kemajuan kebudayaan hanya dalam locus kota-kota besar semata.
Menyesap secangkir kopi terasa lebih khidmat di warung kopi legendaris seperti kopi kreweng Mas Partono. Selain tetap mempertahankan metode seduh tradisional (kopi tubruk berampas), jauh pula dari kesan seremonial.
Dalam Bahasa Jawa, manusia dikenal dengan istilah manungso yang berarti manunggaling roso atau tempat bersatunya segala rasa.
Nasi pecel telah menjadi bagian keseharian menu sarapan warga Kota Madiun. Sajian makanan vegetarian ini terbilang sederhana namun istimewa.
Puncaknya adalah makan bersama. Ketika kini makan bersama tidak sekedar untuk tujuan sakral dan spiritual, maka sebenarnya ada sesuatu yang dapat kita titeni atau perhatikan.
Demikian Pasar Pundensari menggagas ide menarik. Selain pengunjung disambut dengan iringan tembang-tembang Jawa, mereka akan disuguhkan riuh pasar di era 70an.
Mengurai makna dari sekian banyak tembang dolanan, menunjukkan pusparagam budaya Nusantara yang telah ada sejak lama, termasuk permainan anak yang mengajarkan nilai-nilai luhur dan budi pekerti.
"Gemah ripah loh jinawi tata tentram kerta raharja" disimpulkan sebagai keadaan bumi pertiwi bak di sebuah negeri dongeng. Kesuburan alamnya mampu memberikan kemakmuran dan kesejahteraan pada rakyatnya.
Kendati tak sedigdaya pegunungan yang berada dalam deretan destinasi wisata unggulan, namun Gunung Wilis memiliki suhu udara yang hangat, panorama alam yang indah, serta kearifan lokal dan kultur masyarakat yang masih terperlihara.