Etnis.id - Jawa barat merupakan salah satu provinsi yang kebudayaannya masih sangat kental. Di wilayah ini, kita akan menemukan kelompok orang-orang yang menggunakan campuran Bahasa Sunda dan Bahasa Indonesia. Selain terkenal akan keramahannya juga memiliki banyak tempat wisata dan kuliner, ternyata Jawa barat memiliki instrumen musik tradisional yang masih dimainkan hingga saat ini.
Nah, berikut ini ragam alat atau instrumen musik khas yang sering dimainkan oleh kelompok etnis suku sunda (Urang Sunda), baik yang berjenis tiup, petik maupun pukul:
Karinding
karinding merupakan instrumen musik tiup yang terbuat dari bambu. Dulunya instrumen karinding ini digunakan untuk mengusir hama, karena bunyinya yang low decible akan menyulitkan hama untuk berkonsentrasi sampai akhirnya mereka pindah dan pergi.
Menariknya bahwa, instrumen musik ini digunakan oleh pria untuk meluluhkan hati para perempuan. Jika itu benar, pasti karinding menjadi alat musik paling populer di zaman itu. Menganai usia karinding sampai saat ini belum diketahui, tetapi menurut desas-desus, karinding telah ada sebelum kecapi dibuat. Berarti sangat tua ya?
Bentuk karinding cukup kecil, panjangnya kira-kira 10 sentimeter dan lebarnya 2 sentimeter. Cara memainkannya terlihat mudah, cukup dipukul dengan satu jari di satu sisi. Kemudian bagian tengah ditempelkan ke mulut yang sedikit terbuka, maka karinding akan menghasilkan suara. Tetapi suara yang dihasilkan oleh karinding tergantung pada rongga mulut, napas dan posisi lidah. Tentu saja ini sangat sulit, butuh latihan yang sabar untuk menghasilkan nada yang indah.
Suling
Seperti halnya dengan instrumen karinding, suling juga dibuat dari bahan bambu. Meskipun saat ini banyak suling modern yang terbuat dari bahas perak, suling masih dianggap tradisional karena telah digunakan sejak manusia purba yang hidup sekitar 100.000 tahun yang lalu.
Pada dasarnya suling sunda memiliki empat lubang (meskipun ada yang enam lubang). Di mana jika lubang ditutup akan menghasilkan nada yang berbeda. Prinsip kerjanya, jika ditiup, udara yang masuk akan mengenai dinding tabung, menciptakan resonator dan menghasilkan sebuah suara.
Suara yang dihasilkan oleh suling dapat mencapai tiga oktaf bahkan lebih. Meskipun suling bukan instrumen musik yang disukai oleh sebagian orang, namun suling masih populer dalam beberapa acara permainan musik. Jika dimainkan oleh seorang profesional atau ahli instrumen suling, nada yang dihasilkan akan begitu indah, hingga yang mendengarkannya akan merasakan keadaan tentram bercampur dengan nuansa ketika berada di desa.
Degung
Berbeda dengan karinding dan suling, degung merupakan instrumen musik berjenis pukul. Instrumen ini kadang disebut seperangkat gamalen dan Laras salendro menurut teori Raden Machjar Angga Koesoemadinata, karena degung sendiri bukan hanya sebutan untuk satu alat musik, namun dianggap seperangkat gamelan yang terdiri dari instrumen suling, saron, kendang, jenglong dan gong.
Degung dianggap tradisional karena diperkirakan ada sejak abad kedelapan belas. Sampai saat ini degung digunakan dibeberapa acara seperti pernikahan, peresmian dan penyambutan tamu, jaipongan, sinden, bahkan di acara-acara televisi swasta nasional. Ini bertujuan untuk menunjukkan keberadaan instrumen musik tradisional ini kepada khalayak. Kita juga bisa memperkenalkan instrumen musik ini kepada publik dengan cukup menyewa kelompok musik etnis di tengah resepsi pernikahan kalian nanti, ini bisa memberi kesan sangat tradisional namun tentunya tetap mewah.
Angklung
Berbicara tentang instrumen musik urang sunda, angklung merupakan alat yang paling populer. Instrumen musik ini sudah mendunia. Bahkan pernah dimainkan di di pelbagai penjuru dunia seperti Amerika, Jepang dan negara-negara maju lainnya. Bahkan, popularitas angklung juga telah dicatat dalam buku-buku rekor dunia.
Angklung juga pernah dimainkan oleh para pelajar asing di Kementrian Luar Negeri Republik Indonesia dan beberapa keduataan besar negara sahabat lainnya yang ada di Indonesia. Prinsip kerja dalam memainkannya adalah dengan menggerakkan ke bagian samping, satu angklung hanya akan menghasilkan satu nada, oleh karena itu, untuk menghasilkan suara yang harmonis, biasanya angklung dimainkan oleh satu tim, dimana satu orang memegang satu buah angklung dengan masing-masing nada yang berbeda.
Nada yang ada dalam angklung ini sesuai dengan ukurannya. Beberapa tempat di Bandung, ada sanggar untuk belajar lebih banyak tentang angklung. Untuk bahan pembuatannya, angklung merupakan salah satu alat musik yang terbuat dari bambu atau kayu.
Kecapi
Instrumen musik kecapi dalam bahasa Sunda mengacu pada tanaman sentul yang kayunya dipercaya menghasilkan bahan utama kecapi. Kemunculannya sekitar 4000 tahun yang lalu, memiliki bentuk seperti perahu terbalik, di mana ada 13 pasang string atau senar.
Setiap string terbuat dari campuran emas maupun tembaga. Untuk mengatur nada kecapi lumayan sulit dan membutuhkan waktu yang lama, Tapi di zaman sekarang ini bisa diatasi dengan menginstall berbagai aplikasi menyetem yang beredar di pasar aplikasi seperti Playstore atau Apple Store.
Kecapi harganya cukup mahal, namun untuk efisiensi, bisa dengan membuat senar kecapi yang terbuat dari kawat baja sehingga harganya lumayan murah.
Cara bermain kecapi harus dipetik. Di negara seperti china juga memiliki alat musik kecapi tradisional. Jika kita melihatnya, suaranya sangat mirip dengan kecapi.
Nah, diakhir kata sebagai penutup artikel ini, Indonesia memiliki banyak alat tradisional tetapi sayangnya kurang dilestarikan. Mulai sekarang, mari bangun semangat etnomusikologi kita dan kembangkan alat musik tradisional ini.