Etnis.id - Sebelum perawatan kulit (skincare) dari luar terutama yang berasal dari Korea Selatan menghegemoni masyarakat Indonesia. Orang-orang nusantara di setiap daerah dikenal memiliki skincare-nya masing-masing.
Dalam suku Bugis, kita mengenal bedda rica atau dalam bahasa Indonesia berarti bedak basah. Dahulu, sebelum tumbuh dewasa dan hidup di kota, Ibu saya sering membuat bedda rica yang hampir saya gunakan setiap hari di kampung.
Mirisnya, saat ini, saya mulai melupakan skincare tersebut, namun justru menggandrungi skincare modern, mulai dari pixy, laneige, sampai body shop. Padahal, khasiat bedda rica melampaui skincare modern hari ini yang harganya cukup mencekik kantong mahasiswa seperti saya.
Dalam masyarakat Bugis, bedda rica dipercaya dapat digunakan di segala umur dan segala gender. Mulai dari bayi hingga orang tua, mulai dari perempuan hingga laki-laki.
Bedda rica bukan sembarang skincare. Bahan dan proses pembuatannya berasal dari keluhuran alam. Sehingga tidak diragukan lagi seperti apa khasiatnya ketika digunakan secara rutin.
Asal mula budaya menggunakan bedda rica dalam suku Bugis dapat ditelisik melalui kebiasaan dan pekerjaan masyarakat Bugis sebagai petani dan nelayan. Orang-orang Bugis yang setiap hari bekerja di bawah terik matahari memerlukan ramuan perlindungan wajah yang dapat melindungi kulitnya dari sengatan matahari atau yang lebih kita kenal dengan istilah sunblock.
Karena kebutuhan tersebut, masyarakat lalu membuat bedda rica. Selain melindungi wajah, bedda rica ini mampu melembabkan wajah dari hawa panas, makanya disebut rica (basah).
Dalam industri kecantikan, produk perawatan wajah dibuat lebih rumit agar masyarakat bisa lebih konsumtif. Kita sengaja dibentuk seolah-seolah memiliki banyak kebutuhan, agar kita mau membeli produk-produk tersebut.
Misalnya saja, dalam dunia kecantikan, industri memperkenalkan kita dengan produk-produk skincare seperti toner, micelar water, serum, pelembab, sunblock, bahkan untuk urusan membersihkan wajah saja, ada yang disebut dengan facial
wash, facial foam, dan scrub.
Ketiga produk tersebut, intinya untuk membersihkan wajah. Lalu kenapa harus dibuat berlainan seperti itu? Jawabannya karena setiap produk memiliki khasiatnya masing-masing. Misalnya, scrub digunakan untuk mengangkat sel mati pada wajah yang tidak bisa dibersihkan dengan sekadar facial wash.
Akan tetapi, scrub tidak bisa digunakan setiap hari, sehingga masyarakat juga harus memiliki facial foam yang bahannya lebih ringan. Tidak hanya itu, masyarakat diperdaya oleh klaim kesehatan kulit. Sebut saja adanya pengategorian jenis kulit.
Kulit tipe berminyak memiliki kebutuhan yang berbeda dengan tipe kering dan tipe kombinasi. Lihatlah, bagaimana industri kecantikan dan klaim kesehatan menggunakan beragam cara agar industri tidak mati.
Padahal, jika kita ingin menengok kebudayaan menjaga kulit dan wajah orang nusantara, kita akan dikagetkan dengan ramuan alami yang berkhasiat sangat ampuh.
Dalam satu bedda rica, khasiatnya bisa menggantikan toner, serum, pelembab dan sunblock. Sebab, bedda rica berkhasiat melindungi wajah dari sengatan matahari, melembabkan dan mengecilkan pori-pori kulit, sehingga mencegah dapat mencegah
timbulnya jerawat berlebih. Dengan kata lain, dengan menggunakan bedda rica mampu membuat kita awet muda.
Dalam beberapa literatur juga ditemukan bahwa kemungkinan besar, kebiasaan menggunakan bedak dingin ditularkan oleh para pedagang dari Gujarat. Wanita India banyak menggunakan bubuk tepung gandum dan air mawar untuk merawat wajah sejak memasuki akil balik. Resep ini juga dijadikan ritual untuk mempercantik calon mempelai wanita dari golongan kasta tertentu, sebelum hari pernikahan.
Adapun cara membuat bedda rica adalah dengan menggunakan beras ditumbuk lalu dicampur dengan temulawak ataupun bengkoang. Beberapa orang ada yang
mencampurnya dengan air mawar.
Setelah semua bahan dicampur dan dipadatkan membentuk bulatan-bulatan, lalu dikeringkan. Apabila akan digunakan, biasanya diambil satu bulatan lalu dicampur dengan air dan dibasuh di wajah. Bedak ini juga bisa berfungsi sebagai masker, apabila digunakan sebelum tidur.
Editor: Almaliki