Seni lukis Batuan merupakan seni rupa khas Bali yang sudah dikenal sejak zaman dahulu. Seni lukis ini berasal dari Desa Batuan, Kabupaten Gianyar, Bali, yang kerap disebut sebagai seni lukis Bali kuno karena memiliki karakteristik khas yang berbeda dengan seni lukis Bali modern.
Seni lukis Batuan umumnya digunakan untuk menghias pelinggih, rumah, dan pura di Bali. Karya seni lukis Batuan menggambarkan berbagai macam cerita keagamaan dan budaya Bali, seperti kisah Ramayana, Mahabharata, dan mitos-mitos Bali. Karya seni lukis Batuan juga menggambarkan kehidupan masyarakat Bali yang sangat religius dan berbudaya.
Seni lukis Batuan mulai muncul pada abad ke-18 di Desa Batuan, Bali. Seni lukis ini berkembang dalam kehidupan masyarakat Bali yang religius dengan seni rupa sebagai bagian integral dari kehidupan mereka.
Terinspirasi dari cerita-cerita keagamaan dan mitos-mitos Bali untuk menciptakan karya seni lukis yang unik dan khas, seni lukis Batuan mulai populer pada era tahun 1930-an, ketika seni rupa Bali mulai dikenal di dunia internasional.
Ketika itu, seni lukis Batuan banyak dipamerkan di museum-museum dan galeri seni di Eropa dan Amerika Serikat serta menuai pujian dan mendapat pengakuan sebagai salah satu seni rupa terbaik di dunia.
Seni lukis Batuan menggunakan teknik tradisional Bali yang rumit dan memerlukan keterampilan khusus. Teknik ini melibatkan penggunaan kuas halus, air, dan cat berbahan dasar bahan alami seperti arang, kapur, dan tanah liat. Bahan-bahan alami itu dicampur dengan air dan diaplikasikan pada kanvas atau kertas dengan kuas halus untuk menciptakan karya seni lukis yang indah dan detail.
Seni lukis Batuan biasanya menggunakan warna-warna yang kontras seperti hitam, putih, merah, dan emas. Warna hitam sering digunakan untuk membuat garis dan batik, sedangkan warna putih digunakan untuk memberi kesan tajam pada garis dan untuk membuat sketsa. Warna merah dan emas digunakan untuk memberi kesan yang hidup dan mewah pada karya seni lukis Batuan.
Karya seni lukis Batuan memiliki karakteristik khas yang berbeda dengan seni lukis Bali modern, antara lain: (1) terdiri dari garis-garis yang tebal dan kuat sehingga memberi kesan tegas dan kuat pada karya seni, (2) desain detail dan rumit yang menunjukkan keterampilan seniman Bali yang tinggi dalam mengolah bahan-bahan alami, (3) penggunaan warna-warna kontras seperti hitam, putih, merah, dan emas yang memberi kesan hidup dan mewah pada karya seni.
Motif-motif Bali kuno pada seni lukis Batuan kerap menampilkan motif-motif Bali kuno seperti garuda, barong, rangda, dan dewa-dewi Hindu, juga kisah keagamaan dan budaya Bali seperti kisah Ramayana, Mahabharata, dan mitos-mitos Bali.
Beberapa karya seni lukis Batuan yang masyhur antara lain lukisan Dewa Ruci. Lukisan ini menggambarkan lakon Dewa Ruci yang merupakan salah satu cerita keagamaan terkenal di Bali. Lukisan Dewa Ruci terbilang rumit dan detail, sekaligus menunjukkan keahlian seniman Bali dalam mengolah bahan-bahan alami.
Selain Dewa Ruci, seni lukis Batuan yang dikenal luas oleh masyarakat adalah lukisan Barong dan Rangda yang menggambarkan pertarungan di antara keduanya. Lukisan ini sangat hidup menunjukkan keahlian seniman Bali dalam menggunakan warna-warna yang kontras.
Lukisan seni Batuan lainnya adalah Arjuna Wiwaha yang menggambarkan kisah Arjuna Wiwaha yang merupakan lakon tersohor di Bali lantaran pemotifan khas Bali.
Seni lukis Batuan sering dijadikan oleh-oleh khas Bali oleh para wisatawan yang berkunjung ke Bali. Banyak galeri seni di Bali yang menjual lukisan-lukisan karya seniman Batuan dan lukisan-lukisan tersebut diminati oleh para wisatawan.
Selain itu, seni lukis Batuan juga menjadi benda koleksi yang diminati oleh para kolektor seni di Indonesia maupun manca negara. Beberapa seniman Batuan telah berhasil memperoleh penghargaan dan prestasi di tingkat nasional maupun internasional, yang menunjukkan bahwa seni lukis Batuan memiliki daya tarik yang kuat bagi kalangan pecinta seni.
Meskipun demikian, peminat seni lukis Batuan juga mengalami perubahan seiring perkembangan zaman. Beberapa pengamat seni mencatat bahwa minat terhadap seni lukis Batuan mengalami penurunan sejak beberapa tahun terakhir dikarenakan semakin banyaknya seni rupa modern, baik di Bali maupun di Indonesia.
Namun, pemerintah dan masyarakat Bali tetap berupaya untuk mempromosikan dan mengembangkan seni lukis Batuan agar tetap diminati oleh masyarakat Indonesia dan dunia. Kolaborasi antara seniman, pengelola seni, dan masyarakat sangat diperlukan untuk melestarikan seni Batuan. Oleh karena itu, perlu adanya keseriusan untuk menjalankan sejumlah program untuk melestarikan seni Batuan.
Pertama, pembelajaran dan pelatihan. Pemerintah atau pihak swasta dapat membantu dalam penyediaan pelatihan yang menitikberatkan fokus pada seni lukis Batuan. Para seniman Batuan dapat diberikan kesempatan untuk meningkatkan keterampilan mereka dalam menghasilkan karya seni yang berkualitas. Selain itu, pelatihan juga dapat membantu meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat mengenai seni lukis Batuan.
Kedua, pameran seni. Pameran seni merupakan salah satu cara yang efektif untuk mempromosikan seni lukis Batuan sekaligus mengenalkannya kepada masyarakat luas. Pameran seni juga dapat membantu memperluas pasar seni lukis Batuan dan meningkatkan minat masyarakat untuk mengoleksi seni lukis Batuan.
Ketiga, memberikan apresiasi dan penghargaan kepada seniman Batuan dapat menjadi salah satu cara untuk memotivasi mereka agar terus berkarya dan melestarikan seni lukis Batuan. Penghargaan ini dapat diberikan dalam bentuk beasiswa atau penghargaan dari pemerintah atau organisasi seni.
Keempat, kolaborasi dengan industri kreatif yang dapat membantu mengembangkan seni lukis Batuan dengan memadukan teknologi modern dengan tradisi dan kearifan lokal. Kolaborasi ini dapat melibatkan berbagai industri kreatif seperti fashion, desain interior, dan film.
Kelima, pelestarian situs sejarah pada bangunan peribadatan dan bangunan tradisional Bali yang seringkali dihiasi dengan seni lukis Batuan. Pelestarian situs sejarah ini dapat membantu memperkuat ikatan antara seni lukis Batuan dengan kebudayaan Bali dan Indonesia secara keseluruhan.
Dalam menjaga kelangsungan seni lukis Batuan, diperlukan upaya yang komprehensif dan berkesinambungan. Pemerintah, masyarakat, dan para pelaku seni perlu bekerja sama untuk melestarikan dan mempromosikan seni lukis Batuan agar dapat terus berkembang dan lestari hingga nanti.
* Ilustrasi Seni Lukis Batuan: foto.dok Wikimedia Commons, Koleksi Tropenmuseum, circa 1940.
Penyunting: Nadya Gadzali