Menanam Peribahasa, Memanen Budi
Dahulu, sebagai bunyi, peribahasa memiliki daya sugestif ketika digunakan oleh masyarakat yang tidak mengenal tulisan.
Dahulu, sebagai bunyi, peribahasa memiliki daya sugestif ketika digunakan oleh masyarakat yang tidak mengenal tulisan.
Pewayangan menjadi narasi budaya yang diartikulasikan secara intens oleh Teja, sembari mencerap daya magis, kekuatan alam, dan prinsip kosmologi Bali.
Dalam gemerlap industri kreatif, isu etika dan hak cipta menjadi fokus penting. Pengambilan, penggunaan, dan distribusi musik dari konteks budaya tertentu memerlukan pertimbangan mendalam.
Tradisi ngayang menjadi ajang berbagi dengan sesama dan menjadi wujud eratnya ikatan persaudaraan masyarakat Samawa pedesaan.
Kreativitas dan semangat berkesenian para seniman, budayawan, dan pelajar pun semakin bertambah melalui ide penciptaan yang diangkat dari kearifan lokal maupun isu terkini yang sedang terjadi di Sumbawa.
Tentu saja di balik layar gemerlap komersialisasi, terdapat resiko bahwa keaslian dan konteks budaya dari karya-karya musik dapat terabaikan atau bahkan diabaikan sepenuhnya.
Alasan kuat dibangunnya candi ini ditujukan untuk memuliakan Bhre Wengker, mertua Hayam Wuruk sekaligus penguasa dari wilayah Wengker yang masih bagian dari Kerajaan Majapahit.
Diyakini, struktur piramida candi-candi di lereng Lawu merupakan representasi Meru, gunung suci dalam kosmologi Hindu.
Tak hanya Bali, peran adiluhung perempuan di setiap budaya—sepanjang penelusuran Satya—dihadapkan pada problematika psikologis serupa.
Dipindai dari desainnya yang bersudut empat, iket mewakili kereteg hate—intuisi atau suara batin yang muncul dengan sendirinya.