Puja dan Kuasa Perempuan dalam Mitologi Sunda
Dijunjung sebagai indung, dipuja selayaknya batari. Dayang Sumbi, Nyai Pohaci, dan Sunan Ambu dalam peran-peran adiluhungnya dipandang sebagai sosok yang telah mencapai kesempurnaan sejati.
Tergabung dalam team Ekspedisi Papua Tv7 pada tahun 2006, Nadya semakin menaruh perhatian pada ragam kultur di Nusantara.
Dijunjung sebagai indung, dipuja selayaknya batari. Dayang Sumbi, Nyai Pohaci, dan Sunan Ambu dalam peran-peran adiluhungnya dipandang sebagai sosok yang telah mencapai kesempurnaan sejati.
Air mendapat perhatian serius tatkala sisi paling tak terjamah darinya mulai diperbincangkan.
Kendati telah bersalin rupa, catur gatra yang digagas oleh pendiri Mataram Islam, Panembahan Senopati Ing Alaga Sayidin Panatagama, tetap menjadi bagian penting dalam tata ruang alun-alun Bandung.
Bilangan ganjil adalah realitas kultural kaum peladang yang menitikberatkan fokus pada terbentuknya simbol-simbol paradoks dunia tengah, sebagaimana yang tercitrakan dalam arsitektur, ornamen, dan tradisi selamatan rumah panjae.
Helai mbai hote mbai membuat papeda tak hanya dimaknai sebatas urusan perut, melainkan dialog sosial-budaya dan momentum untuk menanamkan nilai-nilai kebersamaan.
Seakan menolak surut, pada rentang tahun 1960an, ketika gandrung masyarakat terhadap wayang mulai memudar, Kosasih mengubah haluan dengan membuat alterasi mitologi dan kisah klasik seperti Mundinglaya Dikusumah dan Ganesha Bangun.
Maka, dibangunlah candi sebagai replika Gunung Mahameru: objek vertikal perwujudan axis mundi. Representasi dunia manusia, alam arwah, dan kediaman para dewa (kahyangan).
Hasan memang telah tiada, namun semangatnya tetap tinggal. Kelima orang putrinya kini melanjutkan perjalanan Sang Ayah dengan terus memproduksi beragam produk batik kombinasi dan tambal-sulam (patchwork batik) berefek tiga dimensi.
Tetapi mendaku Sayur Besan sebagai masakan khas Betawi, berarti mengakui elemen-elemen asing yang turut memperkaya cita rasa sajian ini. Pasalnya, ebi banyak ditemui pada kuliner peranakan Indonesia-Tionghoa. Begitu pula dengan santan yang dikenal sebagai budaya bersantap orang-orang Gujarat.
Masyarakat Cireundeu diamanati oleh leluhurnya untuk dapat bertahan hidup di dalam "rimba"nya sendiri, terbebas dari keterjajahan budaya konsumsi dengan memanfaatkan bahan pangan selain beras.