
Nyaring Gaung Kesenian Gembyung
Sunan Gunungjati dan para pengikutnya menyulih tradisi pembelajaran agama Islam yang semula terasa monoton menjadi sebuah laku artistik dengan menggunakan kesenian gembyung sebagai media syiar.
Tergabung dalam team Ekspedisi Papua Tv7 pada tahun 2006, Nadya semakin menaruh perhatian pada ragam kultur di Nusantara.
Sunan Gunungjati dan para pengikutnya menyulih tradisi pembelajaran agama Islam yang semula terasa monoton menjadi sebuah laku artistik dengan menggunakan kesenian gembyung sebagai media syiar.
Tak apa mengikuti arus, asalkan tak hilang kendali. Sebab ada hal-hal yang terus berubah dan tak dapat ditentang. Tetapi untuk bertahan di tengah industri, tentu ada seninya sendiri.
Pada benda-benda itu seakan terbentang simulakra, garis imajiner yang menghubungkan orang Iban dengan teladan hidup nenek moyang mereka.
Mencermati interaksi simbolik antara sinden dan bajidor, cakrawala kita akan terbatas jika memaknai saweran sebatas transaksi atau menyoroti penampilan sinden hanya dari perspektif erotisme.
Jika diperhatikan, pelinggih yang terdapat di Pura Segara Wukir terkait langsung dengan sumbu kosmis laut selatan dan Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, serta memiliki pertautan dengan sejarah terbentuknya legenda Pantai Ngobaran.
Lapis demi lapis makna terungkap seiring rasa ingin tahu saya tentang kronik kehidupan sang maestro. Kami berbincang ihwal kesibukannya kini, mulai dari proyek musik, sosialisasi, hingga pasang-surut perjalanan membumikan toleat.
Dijunjung sebagai indung, dipuja selayaknya batari. Dayang Sumbi, Nyai Pohaci, dan Sunan Ambu dalam peran-peran adiluhungnya dipandang sebagai sosok yang telah mencapai kesempurnaan sejati.
Air mendapat perhatian serius tatkala sisi paling tak terjamah darinya mulai diperbincangkan.
Kendati telah bersalin rupa, catur gatra yang digagas oleh pendiri Mataram Islam, Panembahan Senopati Ing Alaga Sayidin Panatagama, tetap menjadi bagian penting dalam tata ruang alun-alun Bandung.
Bilangan ganjil adalah realitas kultural kaum peladang yang menitikberatkan fokus pada terbentuknya simbol-simbol paradoks dunia tengah, sebagaimana yang tercitrakan dalam arsitektur, ornamen, dan tradisi selamatan rumah panjae.